Diresmikan Bupati Gunungkidul Kampung Edukasi Aloevera "Aloeland" dapatkan Bantuan dari BMT Dana Insani dan Dompet Dhuafa Yogyakarta senilai Rp. 60 juta

GUNUNGKIDUL,(JOGJABERKABAR.ID) -Bupati Gunungkidul H. Sunaryanta melaunching Kampung Edukasi Aloevera "Aloeland" di Desa Jeruklegi, Kalurahan Katongan, Kapanewon Nglipar, Kamis (10/8/2023).

Sedangkan untuk pembangunan sendiri adalah bantuan dari BMT Dana Insani dan Dompet Dhuafa Yogyakarta senilai Rp. 60 juta, dengan rincian pembangunan fisik serta pelatihan dan pembangunan.

"Pendampingan terus kita lakukan bersama dengan Mas Alan yang akhirnya hingga sekarang yang dapat menghasilkan berbagai produk yang dapat diterima masyarakat," ucap Muhammad Zahran selaku Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Yogyakarta.

Ia juga berharap dapat terus berkolaborasi dengan berbagai pihak yang tentunya dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul agar dapat berkembang lebih baik lagi.

Bupati Gunungkidul H. Sunaryanta yang secara simbolis meresmikan Kampung Wisata Aloevera dengan menandatangani prasasti pun juga mengapresiasi atas kemajuan di Katongan.

"Bagi siapa yang aktif disitu ada kemajuan," 

Bupati juga mengatakan apapun kegiatan yang dilakukan mestinya memiliki nilai ekonomi, salah satunya di sektor UMKM dan salah satunya seperti Aloevera ini.

"Inilah butuh penguatan dikehidupan masyarakat dan peran serta masyarakat maupun dari pemerintah,"

Ditahun 2018 Dompet Dhuafa Jogja dan BMT Dana Insani bersama-sama memberdayakan masyarakat dengan Program Budidaya dan Home Industri Aloevera, Program tersebut dapat dikatakan sangat berhasil.

Dalam hal ini banyak petani Budidaya Aloevera diberdayakan, segingga berdiri Home Industri olahan Aloevera dengan  produk produk olahannya yang beraneka ragam. Seperti halnya berbagai produk minuman, cemilan seperti halnya keripik, dodol, permen, dan sebagainya.

Melihat potensi yang semakin berkembang, pada tahun 2023 ini, Dompet Dhuafa Jogja dan BMT Dana Insani mulai mengembangkan Budidaya Aloevera dengan konsep Wisata Edukasi.

Muh Zahron Pimpinan DD DIY kepada media menjelaskan bahwa Dompet dhuafa dan BMT memfokuskan pada 2 hal pengembangan, yaitu peningkatan SDM dan juga peningkatan Sarana dan Prasarana untuk mendukung Kampung Edukasi Aloevera ini.

Peningkatan SDM berupa Konsep paket kunjungan lengkap, (harga, sajian kunjungan, dsb), Pelatihan public speaking untuk menjamu tamu. Melibatkan STIM YKPM. Pengembangan pemasaran Kampung Wisata Edukasi dengan pendampingan. 

Sarana dan prasarana yang diberikan diantaranya adalah Canopi tempat menerima tamu, Land mark berupa spot foto, Toilet Hygiene 4 kamar mandi, untuk yang masih butuh kolaborasi belum disiapkan/dibangun land mark iconik tugu aloever, tempat parkir, aloestation tempat produk2 aloevera di display berupa toko produk olahan aloevera, dan juga media edukasi aloevera.

Semua ini terkemas dengan konsep pemberdayaan, yang mana dapat diartikan pelaku dan sasaran dalam program ini yaitu masyarakat itu sendiri.
 
Yang mana digerakkan oleh pionir salah satu orang didalam masyarakat itu sendiri dengan menggerakkan masyarakat untuk mengembangkan potensi yang ada, dalam hal ini yaitu aloevera.

Pemilik UD Mount Vera, Alan Efendhi juga menjelaskan potensi pengembangan Aloevera ini cukup bagus dan tinggi.

"Sehari mampu mengolah 500 kilogram daun bersih yang dapat menjadi produk seperti minuman kemasan, permen dan lainnya," jelas Alan.

Selain itu untuk lahan penanaman aloevera sendiri Alan memberdayakan masyarakat dan hasil panen akan sepenuhnya diserap olehnya.

"Untuk yang disini kita ada 3 hektar lahan dan itu juga terbagi, selain itu kita juga ada dibeberapa titik di Gunungkidul dan Bantul,"

Ia juga sangat terbuka kepada masyarakat yang ingin belajar untuk mengolah dan mengembangkan usaha budidaya aloevera ini.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.