Proyek Wajah Kota Dimulai, Patung Kendang Diganti Tugu Tobong!! Ini Respon Masyarakat
WONOSARI,(JOGJABERKABAR.ID) – Senin (19/09/2022), Pemkab Gunungkidul akan memulai pelaksanaan proyek revitalisasi Kota Wonosari. Adapun pelaksanaan yang dilakukan baru tahap pertama.Fokus pengerjaan revitalisasi tahap pertama ini adalah kawasan Bundaran Siyono, Playen hingga Simpang Kranon Wonosari.
Sesuai rencana, Patung Pengendang di bundaran akan diganti dengan monumen Tobong Gamping.Proyek ini sempat menuai polemik di masyarakat dan dikalangan dewan, namun Pemkab nakat untuk tetap akan membangun Tugu Tobong.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul , Irawan Jatmiko mengatakan pelaksanaannya akan resmi dimulai pada Senin (19/09/2022).
“Sesuai kontrak, anggaran yang dikucurkan untuk proyek tahap pertama ini sebesar Rp7.687.876.000,00,” ujar Irawan pada Minggu (18/09/2022) kemarin.
Fokus pengerjaan revitalisasi tahap pertama ini adalah kawasan Bundaran Siyono, Playen hingga Simpang Kranon Wonosari. Sesuai rencana, Patung Pengendang di bundaran akan diganti dengan monumen Tobong Gamping.
Sebelum mulai dikerjakan, Irawan mengatakan pihaknya sudah melakukan inventarisasi.
Khususnya pada aset fasilitas umum berupa jaringan kabel listrik, telekomunikasi, penerangan jalan umum (PJU), hingga rambu-rambu.
“Nanti fasilitas ini akan ditata ulang sesuai dengan desain yang disiapkan,” jelasnya.
Selain proyek revitalisasi , DPUPRKP Gunungkidul kini juga bersiap memulai pembangunan gedung baru Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Nilai kontraknya mencapai Rp33.298.306.871,00.
Pemkab Gunungkidul juga berkoordinasi dengan Kejaksaan Negeri (Kejari) Gunungkidul. Koordinasi guna memastikan seluruh pelaksanaan proyek sesuai dengan perjanjian hingga aturan yang berlaku.
“Kami mencegah jangan sampai terjadi ada masalah hukum yang timbul dari proyek ini,” jelas Irawan.
Ditempat lain saat dikonfirmasi Jogja Berkabar, Stefanus Sujoko menjelaskan bahwa Pembodohan pada intelektualitas masyarakat Gunungkidul dan DIY sedang dilakukan para executive dan Legislatif Gunungkidul diantaranya adalah Penolakan tugu tobong sejak awal dimunculkan telah direspon para intelek dan pakar berpendidikan dan berpengalaman, Rapat DPRD terkait penolakan tugu tobong telah diputuskan dan Pejabat Pemerintah selaku pengaman informasi publik dan berita sandi yaitu pejabat diskominfo yang menyampaikan ke publik tentang sayembara design ikon.
"Anggaran rapat dewan dan komisi membahas tentang penolakan tugu tobong hanya membiayai drama belaka. Masyarakat Gunungkidul hanya jadi penonton DRAKOR ala pejabat Gunungkidul."pungkas Stefanus Sujoko.(Hari)
Post a Comment