Kalurahan Ngipak Kerjasama ISI Yogyakarta Lakukan Program P3WILSEN


Gunungkidul (Jogjaberkabar.id)- Seiring perkembangan jaman dan derasnya arus teknologi informasi membuat pergeseran seni tradisi oleh trend budaya dari mancanegara membuat kegelisahan tersendiri bagi pelaku seni tradisi di banyak daerah.

Tak terkecuali di Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten yang memegang teguh adat dan tradisi.

Untuk melestarikan seni tradisi sebagai entitas sebuah daerah maka Kalurahan Ngipak dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta melakukan kerjasama di hidang pengembangan seni budaya tradisi.

program pembinaan pengembangan wilayah seni (P3WILSEN) oleh mahasiswa ISI Yogyakarta ini bertujuan mengembangkan kembali seni tradisi yang di miliki masing-masing Dusun di Kalurahan Ngipak. Lurah Ngipak Bambang Setiawan mengatakan hal tersebut di sela pendokumentasian dalam program pembinaan pengembangan wilayah seni di balai kalurahan Ngipak, minggu (7/11).


"Kegiatan pada siang ini adalah pendokumentasian Program pembinaan  pengembangan wilayah seni di Kalurahan Ngipak   yang di lakukan oleh ISI Jogja yang melibatkan 6 padukuhan, atau 6 kesenian yang ada di Kalurahan Ngipak, masing-masing di tampilkan sesuai dengan apa yang di latih oleh para mahasiswa ISI Yogyakarta,"kata Lurah Ngipak.

Lebih lanjut Bambang mengatakan tujuan di selenggarakan kegiatan tersebut agar menimbulkan antusiasme dan keikutsertaan masyarakat dalam melestarikan kesenian dan kebudayaan yang ada di Kalurahan Ngipak.

Dalam kegiatan P3WILSEN ini sendiri selain menerjunkan 6 mahasiswa ISI Yogykarta sesuai dengan jumlah Dusun yang ada di Kalurahan Ngipak, juga turut hadir 2 dosen Pembina  diantaranya Drs. Joko Tri Laksono MA, M.M sekaligus dosen etnomusikologi dan Stya Rahdiyatmi Kurnia jatilinuar dosen karawitan institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.

Dalam kesempatan yang sama salah satu pembina dalam program P3WILSEN ini Drs. Joko Tri Laksono menjelaskan kegiatan program pembinaan dan pengembangan seni ini di lakukan untuk yang ke 2 kalinya untuk Kalurahan Ngipak.

"Dengan program P3WILSEN untuk yang ke 2 kalinya di Kalurahan Ngipak ini kami  berharap agar kalurahan Ngipak tahun depan sudah menjadi Kalurahan rintisan budaya yang juga di inginkan oleh bapak Panewu Karangmojo,"jelas Joko.

Joko menambahkan semua yang di ajarkan oleh para mahasiswa ISI Yogyakarta ini dalam format lomba kesenian yang sering di adakan di Kabupaten Gunungkidul.

"Semua format yang di ajarkan ini format lomba, seperti gejluk  lesung dan lain-lainnya itu format lomba semua baik voice atau audionya maupun tata geraknya semua format lomba,"tambah Joko.

Dalam membantu melestarikan kesenian tradisi Joko Tri Laksono berharap akan ada banyak lagi Kalurahan di Kabupaten Gunungkidul yang mengakses program P3WILSEN ini.

Sementara itu salah satu Mahasiswa yang ikut mendampingi masyarakat Ngipak, Anggi Nur Pratiwi mengatakan dirinya hanya memiliki waktu 30 hari untuk melatih warga masyarakat Ngipak mampu melakukan perform di balai Kalurahan. Ia menambahkan banyak menemui kendala walaupun masih bisa di atasinya.

"Kesulitannya kita di beri waktu 30 hari, tapi latihan kita kan ngak setiap hari, dan masyarakat belum mengenal teknik-teknik tapi biasanya mereka melakukan gerak itu untuk kesenangan sendiri, sehingga kami harus lebih memberikan teknik gerak saja,"ungkap Mahasiswa ISI Yogyakarta semester 5 ini.


WAP 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.