Maksimalkan Dana Desa untuk air bersih, Kalurahan Kedungpoh Wakili Gunungkidul ke Jakarta
Gunungkidul (Jogjaberkabar.id)-Keberhasilan Kalurahan Kedungpoh, Kapanewon Nglipar, Kabupaten Gunungkidul dalam mengatasi permasalah kekeringan dan sanitasi bagi warga mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat, dengan di daulat nya Lurah Kalurahan Kedungpoh mengikuti workshop Kegiatan peningkatan APBDesa Dalam meningkatkan Kegiatan air minum dan sanitasi Yang di laksanakan pada 15-17 September lalu yang bertempat di hotel El Royal, Jakarta.
Saat Jogjaberkabar.id menemui Dwi Yono di kantornya, Selasa, (21/8). Dwi Yono menceritakan pengalaman yang membanggakan bagi dirinya itu karena telah mewakili Kabupaten Gunungkidul bahkan provinsi DIY untuk bertemu dengan 150 Kepala Desa se-Indonesia dalam workshop tersebut.
"Saya terharu dan bangga, karena saya tidak menyangka kalo saya bisa di pilih mewakili Kabupaten Gunungkidul untuk mengikuti workshop tersebut dan bertemu kawan-kawan Kepala Desa se-Indonesia, saya sangat bangga sekali," kata Dwi Yono.
Pengalaman ini tidak di sia-sia kan Dwi Yono untuk berbagi pengalaman dan berdiskusi dengan para Kepala Desa se-Indonesia, dalam workshop tersebut Dwi Yono mengatakan banyak mengambil perbandingan, saran dan masukan dari para Kepala Desa se-Indonesia.
Dwi Yono usai memberikan paparan kondisi Gunungkidul khususnya Kalurahan KedungpohLebih lanjut Dwi Yono menceritakan alasan dirinya dapat di pilih mewakili Kabupaten Gunungkidul, hal itu tak lain karena keberhasilan Kalurahan Kedungpoh dalam mengentaskan masalah kekeringan di wilayahnya, berawal dari program Pamsimas yang di gulirkan pemerintah pusat melalui kementerian tenaga kerja, Kalurahan Kedungpoh mampu menyerap anggaran hingga 10% dari anggaran yang di gelontorkan pemerintah dalam program tersebut.
Dari workshop tersebut 150 Kepala Desa se-Indonesia itu juga membuat surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo untuk menambahkan anggaran untuk desa-desa yang telah melakukan pemaksimalan penyerapan anggaran untuk kesejahteraan rakyat desa. Dalam hal penyediaan air bersih dan juga sanitasi.
"Kenapa kami meminta anggaran tambahan kepada Presiden, karena untuk memaksimalkan program air bersih dan sanitasi yang juga mendukung program pemerintah dalam rangka mengurangi angka stanting di Indonesia, adapun pengajuan anggaran tambahan bagi yang 150 desa tersebut buat desa di jawa 500 juta dan untuk desa di luar Jawa itu 1 milyar," kata Dwi Yono.
WAP
Post a Comment