Tingkatan Hasil Pertanian Holtikultura, DPP Bantu insfratruktur Pertanian KWT Sri Rejeki Rejosari

Ir. Bambang Wisnu Broto saat melakukan monitoring bantuan insfratruktur Pertanian berupa sumur bor di Dusun Bedil Kulon

Gunungkidul (jogjaberkabar.id)-Meningkatnya kualitas hasil pertanian holtikultura dan dalam upaya mempertahankan ketahanan pangan di masa pandemi. Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Gunungkidul menggenjot bantuan insfratruktur pertanian melalui Dana Alokasi Khusus (DAK ) APBN.

Infrastruktur pertanian yang di berikan Dinas Pertanian yaitu berupa sumur bor dalam maupun dangkal guna membantu petani Gunungkidul melakukan swasembada pangan khususnya Holtikultura.

Kadis DPP di dampingi Lurah Rejosari dan Kepala Dusun Bedil Kulon saat meninjau tanaman bawang merah

Seperti yang di lakukan kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul Ir. Bambang Wisnu Broto saat melakukan monitoring pembuatan sumur bor dangkal ke kelompok wanita tani (KWT) Sri Rejeki di Dusun Bedil Kulon, Kalurahan Rejosari, Kapanewon Semin.

"Saat ini baik pemerintah pusat maupun provinsi dan kabupaten sedang konsen dalam sektor pertanian. Kenapa, karena kita masih dalam masa pandemi oleh sebab itu tak hanya kesehatan dan ekonomi saja yang harus di perhatikan namun urusan perut itu jauh lebih penting, karena dengan asupan makanan yang baik maka tubuh juga sehat, makanan yang baik di hasilkan dari petani yang mampu memproduksi kwalitas hasil pertanian yang baik maka harus di tunjang oleh insfratruktur pertanian yang memadai dan mumpuni," kata Bambang Wisnu Broto kepada jogjaberkabar.id Rabu, (25/8).

Lebih lanjut Bambang menjelaskan sumber pendanaan pembangunan insfratruktur pertanian berupa sumur bor dangkal ini di alokasikan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) yang bersumber dari negara.

"Untuk anggarannya insfratruktur pertanian berupa sumur bor dangkal ini dari negara sebesar 156 juta melalui anggaran Dana Alokasi Khusus DAK APBN, ini menandakan negara serius untuk mengurusi pertanian di masa pandemi dengan memperhatikan ketahanan pangan kita,"jelas Kepala Dinas Pertanian.

Kegiatan monitoring DPP di dampingi Lurah Kalurahan Rejosari Sunarto dan juga Kepala Dusun Bedil Kulon. Saat dimintai tanggapannya mengenai monitoring ini, Sunarto mengatakan Kalurahan Rejosari menyimpan sumberdaya alam yang tak kalah dengan wilayah lain karena terletak di wilayah perbatasan langsung dengan dua kabupaten di Jawa Tengah, Sukoharjo dan Wonogiri sehingga kontur tanah lebih subur dari daerah lainnya.

"Sebenarnya wilayah kami memiliki kontur tanah yang luar biasa, sehingga mampu untuk meningkatkan hasil pertanian dan perkebunan, sehingga dengan monitoring ini kami senang dan petani terbantukan dengan adanya bantuan insfratruktur pertanian berupa sumur bor dangkal ini, sehingga kedepannya masyarakat kami melalui kelompok wanita tani (KWT) Sri Rejeki mampu meningkatkan hasil pertanian holtikultura," kata Sunarto.

Tak hanya mengupayakan tanaman holtikultura Sunarto juga meminta kepada Kepala Dinas Pertanian dan Pangan untuk bersama pemerintah Kalurahan dan masyarakat dalam mengolah hasil perkebunan.

"Rejosari selain pertanian kami memiliki perkebunan mete dan ini belum di optimalkan, sehingga saya yakin bila perkebunan ini di optimalkan maka kesejahteraan masyarakat Rejosari akan terwujud, selain memiliki hasil pertanian holtikultura di tambah dengan hasil pertanian tak hanya ketahanan pangan namun juga mendorong ketahanan ekonomi masyarakat," jelas Sunarto.

Sementara itu Kepala Dusun Bedil Kulon Ronaldo mengatakan akan menjaga bantuan insfratruktur pertanian dan akan mengunakan bantuan dari Dinas Pertanian dan Pangan ini dengan semaksimal mungkin, ia juga berharap selain bantuan insfratruktur pertanian bantuan pendampingan oleh penyuluh lapangan sangat di butuhkan dalam mentransformasi ilmu pertanian kepada masyarakat.

"Kami akan akan menjaga, dan mengunakan insfratruktur pertanian yang telah di berikan oleh bapak kepala Dinas ini dengan semaksimal mungkin, tujuannya satu untuk meningkatkan ketahanan pangan Kabupaten Gunungkidul seperti yang sudah di bicarakan pak Bambang tadi, kami juga berharap Dinas Pertanian tidak segan untuk memberikan ilmu pertanian kepada masyarakat kami sehingga ketahanan pangan ini bisa terwujud," kata Ronaldo.

Selian melakukan monitoring bantuan insfratruktur Pertanian berupa umur bor saja Ir. Bambang Wisnu Broto juga melakukan monitoring KWT Sri Rejeki dalam menanam bawang merah yang saat ini sedang booming di Kabupaten Gunungkidul.

WAP


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.