Resmikan 2 Sumur Bor Dan Tanam Bawang Merah Varietas Asli Gunungkidul, Kepala DPP : Kebangkitan Pertanian Kabupaten Gunungkidul Telah Di Mulai
Gunungkidul (jogjaberkabar)-Selama rentang 10 tahun Kabupaten Gunungkidul menjadi salah satu Kabupaten yang melakukan lompat pembangunan melampaui Kabupaten lain yang ada di provinsi Yogyakarta, terlebih pada sektor pertanian.
Sebelumnya Kabupaten Gunungkidul di kenal oleh masyarakat luar identik dengan Kabupaten dengan rawan pangan, karena musim tanamnya lebih sedikit. Hal tersebut di karenakan minimnya ketersediaan air di Kabupaten Gunungkidul. Namun dengan berkembangnya jaman dan di ikuti pula semangat masyarakat nya yang notabene 95% adalah petani, maka pertanian di Kabupaten Gunungkidul mampu menjadi sektor unggulan setelah pariwisata.
Guna melakukan percepatan di sektor pertanian, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul terus mengupayakan ketersediaan air yang menjadi kebutuhan sentral dalam sektor pertanian setelah ketersedian lahan. Tak hanya menanam tanaman pangan seperti padi, jagung dan kedelai. Saat ini petani Gunungkidul di bawah arahan Dinas Pertanian dan Pangan sedang menggiatkan tanaman holtikultura.
Hal tersebut seperti yang di lakukan masyarakat Kalurahan Kemadang, Kapanewon Tanjungsari. Yang sukses membudidayakan tanaman holtikultura berupa bawang merah dengan varietas asli Kabupaten Gunungkidul yaitu bawang merah "Lumbu Putih".
Ir. Bambang Wisnu Broto tanda tangani prasasti sumur borAdapun untuk ketersedian air kelompok tani Tukul Pambudi Kalurahan Kemadang telah membuat sumur bor secara swadaya sebanyak dua unit anggaran 22 juta setiap titiknya. Sumur bor yang terletak di Dusun Bulak Rawe dan di Dusun Bulak Pindul dan keduanya adalah sumur bor pengembangan dari sumur bor yang terletak di Dusun Bulak Lodoyong. Di mana sumur bor tersebut di biayai melakui bantuan dana program PSP holtikultura tahun 2019.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Gunungkidul Ir. Bambang Wisnu Broto yang meresmikan langsung sumur bor, kepada jogjaberkabar.id mengatakan kebangkitan pertanian Kabupaten Gunungkidul telah di mulai.
"Dengan di resmikan nya dua sumur bor ini, maka ini lah kebangkitan pertanian Kabupaten Gunungkidul, di mana Gunungkidul mampu menjaga ketahanan pangan nya baik untuk Kabupaten Gunungkidul sendiri maupun untuk provinsi Yogyakarta, dari Gunungkidul untuk ketahanan pangan Indonesia," kata Ir. Bambang Wisnu Broto. Jum'at (13/8).
Untuk penanaman tanaman holtikultura bawang merah biji, Bambang Wisnu Broto menjelaskan kelompok tani Tukul Pambudi telah mendapatkan bantuan benih bawang merah biji seluas 3 hektar yang telah di tanam di 5 lokasi tanam, di antaranya Dusun Bulak Rawe, Dusun Bulak Pindul, Dusun Bulak Lodoyong, Dusun Bulak Jrembeng, dan Dusun Bulak Ngeleses.
penanawan Bawang Merah Varietas Asli Gunungkidul oleh Ir. Bambang Wisnu Broto"Setelah tadi kami meresmikan dua sumur bor saat ini kami akan menanam bawang merah biji dengan varietas Maserati, Lokananta, dan Sanren. Adapun untuk bawang merah umbi kita tanam varietas Tanjung, varietas Saptosari dan juga varietas bawang merah asli Gunungkidul yaitu varietas Lumbu Putih," jelas Bambang.
Di masa pandemi covid-19 pertanian menjadi sektor yang tidak terdampak covid-19, bahkan sektor pertanian menjadi sektor andalan pemerintah baik pemerintah pusat, provinsi maupun Kabupaten Gunungkidul sendiri di mana ketahanan pangan menjadi prioritas.
Untuk hasil panen bawang merah di Kabupaten Gunungkidul di masa pandemi ini petani bawang merah Gunungkidul mampu meraup keuntungan sebesar 13 juta hingga 15 juta setiap panen dengan luasan lahan seluas 1000 meter.
Dari capaian hasil panen tersebut di harapkan mampu memutar kembali roda perekonomian baik di Kabupaten Gunungkidul, provinsi Yogyakarta maupun di tingkat nasional.
WAP
Post a Comment