Kepala DPP Gunungkidul : Pandemi Tak Selamanya Merugikan




Kepala DPP di dampingi lurah Bendung Didik Rubianto saat meninjau Demplot pertanian petani milenial


Gunungkidul (jogjaberkabar)-
Pandemi covid-19 ternyata tak selalu berefek buruk terhadap kehidupan, ternyata ada sektor yang sama sekali tidak terdampak terhadap pandemi covid-19. Adapun sektor yang tak terdampak pandemi adalah sektor pertanian. Apakah pertanian pangan maupun pertanian holtikultura.

Tak hanya itu sektor pertanian malah di untungkan dengan pandemi ini, di mana banyak para angkatan muda korban PHK kembali ke desa dan mulai menekuni sektor pertanian.

Hal itu di sampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Gunungkidul Ir. Bambang Wisnu Broto kepada jogjaberkabar.id saat meninjau sekolah lapangan pertanian dan Demplot pertanian di Kalurahan Bendung, Kapanewon Semin pada Rabu, (4/8) yang lalu.

"Ini di Kalurahan Bendung kita punya petani milenial yang semula mereka korban PHK karena pandemi, mas Rio ini korban PHK dan sekarang pulang kampung dan menekuni pertanian holtikultura," ungkap Bambang Wisnu Broto.

Bambang Wisnu berharap agar nantinya akan lebih banyak lagi para petani milenial yang menekuni dunia pertanian, ia berjanji akan terus melakukan pendampingan dan pelatihan kepada para petani milenial di Kabupaten Gunungkidul.

"Kami terus melakukan pendampingan dengan memberikan pengetahuan kepada para petani milenial ini baik secara online maupun offline," tambah Bambang.

Selain meninjau petani milenial pertanian holtikultura, Ir Bambang Wisnu Broto juga meninjau milenial pembudidaya magot di Dusun pencil, Kalurahan Bendung.

David pemuda berusia 21 tahun korban PHK yang saat ini menggeluti budidaya magot, saat di temui kepala dinas pertanian dan pangan, David berharap adanya pendampingan secara khusus dari dinas terkait.

"Saat ini kami berjalan sendiri-sendiri, saya berharap ada nya pendampingan dari pemerintah dalam budidaya magot yang kami geluti ini, terlebih pembukaan pasar," ungkap David.

Bambang Wisnu Broto menerangkan agar para petani dan pembudidaya seperti David membuat kelompok yang nanti dapat di daftarkan keberadaannya sehingga dinas pertanian dan pangan dapat memberikan pendampingan dan menyalurkan bantuan guna menunjang aktivitas nya.

"Setelah kita dengar apa yang menjadi kendala mas David tadi, saya menyarankan agar mas David dapat membuat kelompok ternak magot yang nanti kelompok tersebut di daftarkan di dinas sehingga kami dapat membantu dan memang seperti itu prosedur nya," tutup Bambang Wisnu Broto.

WAP

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.