Tolak Droping Air, Pemerintah Gedangsari Gandeng BKAD Selesaikan 14 Sumur Bor Untuk Rakyat

Gedangsari,Gunungkidul
(jogjaberkabar.id)- Memasuki musim kemarau tidak menyurutkan semangat masyarakat beserta pemerintah Kapanewon Gedangsari untuk menjalankan program mari wakaf mata air mengantikan air mata.

Pemerintah Kapanewon Gedangsari bersama dengan badan koordinasi antar desa (BKAD) Kapanewon Gedangsari telah menyelesaikan pembuatan 14 titik sumur bor dalam program tersebut.

Panewu Gedangsari Martono Imam Santoso menjelaskan program wakaf mata air mengantikan air mata ini bertujuan guna mengentaskan permasalahan klasik masyarakat Gedangsari yaitu kekeringan.

"Selama ini masyarakat kami di Gedangsari ini selalu di suguhkan droping air dari pemerintah Kabupaten, dan kami rasa droping air bukan solusi di tempat kami, sehingga untuk menjawab tantangan ini saat ini kami bersama badan koordinasi antar desa BKAD telah melakukan pencarian dan pengeboran sumber-sumber air dan Alhamdulillah sudah ada 14 titik yang tersebar di Gedangsari dan ini titik ke 14 di Kalurahan Hargomulyo ini dan Alhamdulillah sukses," kata Imam Santoso Kepada media. Selasa, (8/6).

Lurah Hargomulyo Sumaryanto yang turut mendamping Panewu Gedangsari memanjatkan beribu syukur atas keberhasilan program mari wakaf mata air mengantikan air mata dengan selesainya pengeboran sumur yang ke 14 di Hargomulyo.

"Saya sangat bersyukur karena hari ini kami sudah menyelesaikan pengeboran dan hasilnya bagus airnya bersih, semoga masyarakat kami terbebas dari masalah klasik yaitu kekeringan di setiap musim kemarau," kata Sumaryanto.

Ia juga mengatakan selain untuk kebutuhan MCK air bor ini pun juga sebagai pengairan sawah masyarakat, sehingga dapat meningkatkan hasil pertanian masyarakat Hargomulyo.

Dalam program mari wakaf mata air mengantikan air mata yang terwujud dalam 14 titik mata air ini menelan biaya 300 juta dan memerlukan waktu 2 tahun dalam mewujudkan 14 titik sumur bor di Kapanewon Gedangsari, hal ini di jelaskan kepala badan koordinasi antar desa BKAD Kapanewon Gedangsari Mawardi di kantornya.

"Mari wakaf mata air mengantikan air mata ini adalah program kami bersama pemerintah dan masyarakat Gedangsari, dalam upaya mengentaskan klasik yang selalu kami hadapi saat memasuki musim kemarau, dan dengan program ini kami menolak pementasan kekeringan dengan cara droping air. Karena tidak menjawab atau bukan solusi yang kami harapkan sehingga kami bersama dengan pemerintah Kapanewon dan para lurah yang ada se Kapanewon Gedangsari sepakat untuk mengelontorkan dana guna program Mari Wakaf Mata Air Gantikan Air Mata," jelas Mawardi.

Mawardi menjelaskan pada periode pertama pada tahun 2020 BKAD Kapanewon Gedangsari mengelontorkan 140 juta guna pengeboran di 7 titik, dan pada periode tahun ini telah mengelontorkan 160 juta di 7 titik yang lain, adapun 14 titik pengeboran tersebar di seluruh Kalurahan se Gedangsari.

"Untuk 7 titik yang ini kami telah mengelontorkan 160 juta beserta listrik nya berbeda pada tahun lalu yang hanya 140 juta untuk 7 titiknya," jelas Mawardi.

Mawardi menegaskan untuk meningkatkan kebutuhan dasar masyarakat dan dengan keberhasilan pengeboran 14 titik sumur bor ini bukan akhir namun 14 titik ini baru permulaan kedepan BKAD akan memaksimalkan kemampuan dalam bersinergi dengan pemerintah dan masyarakat Gedangsari.(WAP)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.