Ketua GPMN DIY : Wacana Presiden Tiga Periode Khianati Semangat Reformasi



wahyu adi (berkopyah) bersama ketua umum dan sekjen GPMN

Yogyakarta, (jogjaberkabar.id)- Wacana jabatan presiden Jokowi menjadi tiga periode seperti yang di deklarasikan Direktur Eksekutif Indobarometer, M Qodari. Menuai kecaman berbagai kalangan tak hanya dari kalangan partai politik, bahkan dari kalangan aktivis. Salah satunya mantan aktivis 98 sekaligus Ketua Dewan Pengurus Wilayah Gema Perjuangan Maharani Nusantara (GPMN) Provinsi DIY, Wahyu Adi Putranto.

penolakannya terhadap wacana yang di gulirkan bos Indobarometer merupakan sikap yang menodai perjuangan dan semangat perubahan yang di lakukan para aktivis 98.

"Ini jelas ngawur, seharusnya mas Qodari sebagai yang katanya pakar politik harus mengerti wacana Jokowi tiga periode tidak sejalan dengan semangat reformasi, jadi ngak perlu lah bikin bola panas yang akhirnya merusak tatanan apa yang telah kita mulai, Republik ini baru menata alam demokrasi jadi jangan bikin kegaduhan dengan wacana presiden tiga periode dong," kata Wahyu Adi saat di hubungi jogjaberkabar.id melalui sambungan WhatsApp messenger. Senin, (21/6).

Wahyu juga menyayangkan sikap dan tindakan M.Qodari yang mengatasnamakan pendukung Jokowi.

"Saya melihat ini sepertinya ada upaya pecah belah, kita semua kan tau hari ini pak Jokowi masih menjadi kader partai PDI-P, jelas pula pernyataan ibu ketua umum jangan ada wacana presiden tiga periode, itu jelas dan tegas," imbuhnya.

Wahyu menegaskan apa yang di lakukan M.Qodari bersama relawannya menjerumuskan sosok presiden Jokowi di mata publik.

"Ini kan di buat seolah pak Jokowi haus akan kekuasaan, dan ini ngak benar, biar kan pak Jokowi menyelesaikan masa jabatannya dan mengakhirinya dengan mulus," tegasnya.

Ia berharap agar Jokowi bertindak tegas atas apa yang di lakukan para relawan yang mengatasnamakan dirinya, bahkan penolakan secara tegas terhadap dukungan tersebut.
(JB)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.