National Paralympic Committee (NPC) Kulon Progo Gelar Audiensi Dengan Pemkab
Tujuan dari audiensi tersebut yaitu untuk menanyakan hak yang sama antara atlet difabel dengan atlet normal yang ada di Kulon Progo.
Ketua NPC Kulon Progo Widi Nuryanto mengatakan bahwa atlet difabel juga sama-sama memiliki kesempatan berprestasi untuk membela nama baik Kulon Progo sama seperti atlet normal lainnya, tetapi ada perbedaan diantara keduanya.
“Bahwa prestasi atlet difabel tidak kalah dengan prestasi atlet koni, bahkan terdapat salah satu atlet difabel yang berhasil meraih prestasi tingkat asia yaitu Sutiarji yang berhasil mendapatkan ranking 7 menembak pada Asian Para Games,” ujarnya.
Ia berharap agar pihak terkait dapat menghilangkan perbedaan antara atlet difabel dan atlet normal, atlet difabel menginginkan hak yang sama. Selain itu, menurutnya permohonan tali asih dapat dicairkan walaupun jauh dari yang diajukan.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Kulon Progo Drs. H. Sutedjo mengatakan sangat mengapresiasi, mengucapkan terima kasih, dan penghargaan kepada NPC Kulon Progo termasuk kepada atlet-atlet yang telah mampu menorehkan prestasi yang sangat baik dan membanggakan. Prestasi yang diperoleh tidak hanya ditingkat Provinsi, tetapi pada ditingkat Internasional.
“Ini merupakan perjalanan panjang dan perjuangan yang sangat luar biasa. Saya berpesan bahwa antara regulasi, kapasitas kemampuan, dan keuangan harus menjadi bahan pertimbangan ketika menganggarkan dana,” ujar Sutedjo.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kulon Progo Arif Prastowo, S.Sos., M.Si. mengatakan bahwa gedung pramuka sebelah barat alun-alun dalam proses peminjaman untuk dijadikan markas Sekretariat NPC Kulon Progo.
“Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga juga menyetujui istilah disabilitas menjadi istilah difabel karena hal ini hanya soal kemampuan yang berbeda bukan soal ketidakmampuan,” kata Arif.
Selain itu, Bambang Gunoto selaku Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kulon Progo mengatakan bahwa kegiatan Koni pada event Porda 2021 diundur menjadi tahun 2022. Event Pekan Olahraga Nasional (PON) yang semula diadakan tahun 2020 diundur menjadi tahun 2021.
“Atlet Kulon Progo yang mengikuti acara Pekan Olahraga Nasional sebanyak 19 atlet, Presentase event Porda tahun lalu, Kulon Progo berhasil meraih prestasi terbanyak dari tahun-tahun sebelumnya,” pungkasnya.
Diakhri audiensi tersebut Sutedjo memberikan kesimpulan bahwa semoga yang telah disampaikan dapat berhasil diperjuangkan. Sehingga kepastian pencairan dana akan diusahakan minimal cair pada Oktober sampai Desember 2020.
“Semoga para atlet dapat terus mengharumkan nama baik kabupaten Kulon Progo khususnya, dan Indonesia pada umumnya,” ujarnya. MC Kulon Progo. (Red)
Post a Comment