Penuhi Standar Operasional RSUD Saptosari, Bupati Serahkan Tiga Unit Mobil Ambulance
WONOSARI,(JB) - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, terus mempercepat pembangunan Rumah Sakit Saptosari agar segera dapat dioperasionalkan untuk melayani masyarakat, di zona selatan Gunungkidul. Rumah sakit tipe D ini ditargetkan beroperasi melayani masyarakat bulan depan.
Dalam upaya memenuhi standar operasional Rumah Sakit Umum Daerah Saptosari, Pemkab Gunungkidul memberikan bantuan tiga unit kendaraan, Sabtu, (09/05), pagi tadi di Bangsal Sewokprojo, Wonosari.
Tiga unit mobil yang diserahkan secara simbolis oleh Bupati Gunungkidul keoada Direktur RSUD Saptosari, dr. Eko Darmawan, diantaranya mobil ambulance gawat darurat, mobil ambulan jenazah, dan mobil operasional RSS. Mobil Emergency dilengkapi fasilitas medis yang memadai. Mobil emergency canggih seharga hampir mencapai Rp. 600 juta ini akan melayani kebutuhan masyarakat.
Direktur RSUD Saptosari , dr. Eko Darmawan mengatakan, Pemkab Gunungkidul melalui Dinas Kesehatan telah menyiapkan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) khususnya tenaga medis. Selain itu berbagai fasilitas mulai dilengkapi. Pemkab juga memberikan fasilitas ambulance, mobil jenazah dan mobil operasional.
"Kita masih terus berproses dalam mempersiapkan RS Saptosari sehingga harapan kita dalam waktu dekat dapat memberikan kepada masyarakat," ujar Eko, usai menerima bantuan unit kendaraan yang disampaikan oleh Bupati Gunungkidul, di Bangsal Sewoko Projo, Sabtu (09/05/2020).
Eko menerangkan , RSUD Saptosari didirikan di atas tanah seluas 4 Hektar berada di Dusun Karang, Desa Jetis Saptosari. Rumah sakit yang akan menjadi kebanggan warga di zona selatan ini berada di Jalur Jalan Lintas Selatan. Desain bangunan yang dibuat sangat moderen dan nyaman .
"Tidak hanya masyarakat di pesisir, karena letak rumah sakit ini berada dijalur wisata akan mempermudah wisatawan yang membutuhkan bantuan. Kita juga berharap tipe rumah sakit ini kedepan juga meningkat," paparnya.
Nantinya RSUD Saptosari akan memiliki 60 tempat tidur pasien yang dibagi dalam beberapa kelas. Kelas pelayanan VIP, Kelas I, Kelas II dan Kelas III. Rumah sakit ini juga diharapkan dapat bersinergi dengan RS milik pemerintah lainya maupun RS Swasta yang berada di Gunungkidul.
"Dalam masa persiapan ini RS Saptosari juga menjadi tempat isolasi bagi warga reaktif atau OTG Covid 19. Kita persiapkan semaksimal mungkin meski masih ada perbaikan disana sini," papar Eko.
Sementara Bupati Gunungkidul, Badingah mengatakan RS Saptosari diharapkan dapat melayani masyarakat di zona selatan dalam memperoleh kesehatan masyarakat. Selain itu dapat melayani wisatawan karena berada di JJLS. Karena letak RS tidak jauh dari wisata pantai diharapakan jika terjadi kecelakaan laut wisatawan akan cepat memperoleh perawatan di RSS tersebut.
"Jika sudah beroperasi TIM SAR nantinya akan mudah merujuk pasien laka laut tidak jauh kaya kemarin meski ke Wonosari. Masyarakat di pesisir juga akan mudah memperoleh akses kesehatan," pungkasnya.(Red)
Post a Comment