Fajar Amaru Sidiq : "Merintis Itu Berat, Tapi Asyik"
PONJONG, (JB) - Fajar Amaru Sidiq jebolan S1 APMD Timoho jurusan Ilmu Komunikasi asli dari Dusun Sendang 1, Desa Sawahan, Kecamatan Ponjong merantau di salah satau Perusahaan besar di Indonesia. Mas Adig sapaan akrabnya ini merantau selama 12 tahun dan memutuskan untuk pulang kampung tahun 2017.
Anak ke - 3 dari 4 bersaudara ini melihat sebuah peluang dimana bambu di desa tidak dimanfaatkan secara maksimal dari situlah Mas Adig berinisiatif untuk memproduksi tusuk sate, memang produk ini tidak banyak orang yang membuat dan juga kebutuhan pasar sangat banyak.
"Merintis itu ternyata memang pahit mas, saya mulai produksi tusuk sate sejak Mei 2017 dan benar 6 bulan pertama rasanya ingin berhenti saja banyak faktor yang memicu."ungkap Mas Adig disela sela mengerjakan produksinya. (21/3/2020)
"Untuk produksinya memakai mesin untuk memperhalus dan memperbanyak produksi, selain dikerjakan sendiri juga dibantu karyawan jugapara lansia di sekitar, diusia senja mereka masih bisa bermanfaat dan juga mengisi waktu luang." imbuhnya.
"Untuk setiap harinya produksi dari jam 7 pagi sampai dengan 4 sore bisa menghasilkan 35kg tusuk sate yang siap di packing dan didistribusikan, memang menggunakan mesin cukup efektif dan bisa membuat produksi lebih banyak." imbuhnya.
Produk tusuk sate Mas Adig diberi nama" Fajar Sekawan" yang mempunyai filosofi dari empat bersaudara mampu mengajak kawan - kawan. (Yuli)
Post a Comment